Sukses Gelar IST, 9 PLD Baru diharapakan Jadi Prototype Jurnalisme Pendampingan Desa

MALANG—Pelaksanaan In Service Training (IST) selama 3 hari (11-13 Februari, 2022), bagi 9 Pendamping Lokal Desa (PLD) baru hasil rekrutmen tahun 2021, bisa dibilang cukup istimewa.

Selain isi materi yang disampaikan langsung oleh 6 Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Malang, tak kalah pentingnya adalah mendiskusi dan menuliskan perjalanan sebulan awal menjadi pendamping desa.

Dalam hal ini, Winartono, Koordinator Kabupaten TAPM Kabupaten Malang, menyampaikan materi tambahan tentang Jurnalisme Pendampingan Desa.

Baginya, jurnalisme desa adalah bagian penting dan tak dapat dipisahkan sebagai gambaran perkembangan desa-desa dampingan. Ini senada dengan prinsip Jurnalisme Warga (citizen journalism).

Apapun produk kegiatan bagi pendamping desa, lanjutnya, akan memiliki nilai manfaat lebih, ketika dipublikasikan. Entah itu melalui tulisan berita atau opini, maupun berbagi informasi konten kreatif melalui sarana media sosial.

“Kegiatan musyawarah desa oleh pemerintah desa, wisata desa, ekonomi desa, pemberdayaan masyarakat desa, dan berbagai macam aktivitas desa, lambat laun akan berdampak bagi masyarakatnya, jika dikabarkan. Kita juga memiliki peran dan bertugas disitu. Mengabarkan yang baik dari desa, untuk kebaikan desa,” tegas Koorkab TPP Malang.

“Kita (red: TPP) ini digaji oleh dana publik, yang bersumber dan untuk kemaslahatan rakyat atau masyarakat. Dana publik sudah sepatutnya berlaku prinsip akuntabilitas dan transparansi. Jadi tak ada ungkapan riya’ atau pamer, ketika misalnya kita update status, publikasi via medsos atau media informasi publik.” ungkap pria alumni S2 FISIP Universitas Brawijaya ini.

Menanggapi hal itu, Lailatul Muarrifah, salah satu PLD baru asal Kecamatan Gedangan, merespon positif mengenai jurnalisme desa itu. Baginya, jurnalisme desa memiliki peran penting dan nilai lebih bagi pendamping desa, disamping juga tetap melaksanakan tugas pendamping lainnya.

“Bagi saya, disamping dapat meningkatkan kemampuan kita dalam menulis, juga dapat mendorong untuk berbagi kemanfaatan melalui karya tulis itu sendiri,” ujar alumnus Universitas Brawijaya itu.

Sementara itu, Ilham Muhtadi, yang juga PLD baru asal Kecamatan Singosari, memberikan komentar yang cukup asyik.

Menurut sarjana Teknik Universitas Negeri Malang itu, ia mengibaratkan kegiatan sekaligus peserta IST itu sebagai ‘cabe rawit’. Kegiatan yang dilaksanakan dengan sederhana, tetapi isi dan manfaatnya sangatlah ‘pedasss’.

“Apalagi cabe rawit itu berwarna hijau yang berarti bahwa kita harus berbeda dengan cabe lainnya. Bisa jadi prototype jurnaslisme desa itulah yang akan turut berdampak pada maju, mandiri, dan sejahteranya desa dampingan,” terangnya.

Untuk diketahui, selain materi jurnalisme desa, diantara materi lain, berikut pemateri pada IST yang dilaksanakan di Kantor Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), juga didapat oleh 9 PLD baru tesebut. Yakni, Motivasi, Sharing pengalaman praktik pendampingan desa dan diskusi, Abdul Wahab, SE; Pembangunan Partisipatif dan Perencanaan Pembangunan Desa, Hendro Kusuma Jaya, SH; Inklusi dan Convergensi Stunting di Desa, Hendri Khairudin, ST; Peraturan-peraturan di Desa, Faizal, ST; Kelembagaan dan Tata Kelola Desa, Zainul Arifin, SH; Arah dan Orientasi Pengembangan Ekonomi Desa, Esti Pratiwi, SE; dan Pendamping Menyampaikan Kabar Baik, Winartono.

Sebelum penutupan kegiatan IST Koorkab juga sempat mereviu materi-materi sejak awal seraya memotivasi peserta. “Meski baru jangan lah minder. Apalagi screening dan test rekrutmen kemarin cukup ketat” Tegasnya. (roy)

jejak Desa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas