MALANG (SINGOSARI)— Pemerintah Kecamatan Singosari bersama Tim Pendamping Profesional (TPP) dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Malang terus memperkuat peran Kader Pembangunan Manusia (KPM).
Melalui Rapat Koordinasi bertema “Evaluasi dan Penguatan Kapasitas dalam Pengisian Aplikasi e-HDW”, para KPM dibekali kemampuan teknis untuk meningkatkan kualitas data kesejahteraan keluarga yang menjadi dasar kebijakan percepatan penurunan stunting di tingkat desa.
Kegiatan yang digelar di Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi sejauh mana KPM memahami dan melaksanakan penginputan data keluarga sasaran melalui aplikasi e-Human Development Worker (e-HDW). Selain itu, rakor ini juga menjadi ruang berbagi pengalaman dan mencari solusi atas berbagai kendala teknis di lapangan.
Dalam sesi evaluasi, para KPM menyampaikan perkembangan pengisian data e-HDW di wilayah masing-masing. Mereka melaporkan jumlah keluarga sasaran yang telah terverifikasi, sekaligus mengungkap berbagai hambatan yang dihadapi, seperti keterbatasan jaringan internet, kesulitan sinkronisasi data, hingga tantangan memahami indikator penting seperti stunting, pendidikan, dan kesejahteraan keluarga.
Dari hasil pemantauan, sebagian besar KPM menunjukkan kemajuan signifikan dalam proses pemutakhiran data. Meski demikian, masih terdapat sejumlah catatan terkait pengisian indikator yang belum optimal, yang berdampak pada rendahnya angka konvergensi di tingkat desa.
Karena itu, fokus utama rakor kali ini adalah penguatan kapasitas KPM dalam memahami dan mengisi indikator utama agar data yang tersaji lebih akurat dan representatif.
Dalam arahannya, Hendri Khoiruddin, selaku Tenaga Ahli Kabupaten sekaligus PIC Stunting Kabupaten Malang, menegaskan pentingnya kualitas data sebagai dasar pengambilan kebijakan.
“Ketepatan dan kelengkapan data menjadi kunci. KPM tidak hanya sekadar menginput data, tetapi juga harus memastikan seluruh indikator benar-benar terisi agar angka konvergensi di tiap desa bisa terukur secara nyata,” ujarnya pada Rabu (22/10/2025) siang.

Senada dengan itu, Hetty Marlina, Pendamping Desa Kecamatan Singosari, menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan agar kemampuan teknis KPM terus meningkat.
“Kita tidak bisa berhenti di pelatihan saja. Harus ada pendampingan rutin, terutama dalam pengisian indikator yang kompleks seperti stunting dan pendidikan anak. Karena dari situlah data akurat terbentuk,” jelasnya.
Sementara itu, Bu Titik Mufidah, Koordinator KPM asal Desa Tamanharjo mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat membantu dalam memahami alur pengisian data e-HDW secara benar.
“Dulu kami masih bingung soal indikator konvergensi. Setelah rakor ini, kami jadi lebih paham cara menandai keluarga sasaran dan memastikan datanya valid,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut, TPP Kecamatan Singosari bersama TAPM Kabupaten Malang akan memperkuat pembinaan teknis terhadap KPM di setiap desa. Langkah ini meliputi peningkatan kapasitas pengisian indikator, penyusunan jadwal pembaruan data berkala, serta evaluasi rutin terhadap capaian lapangan.
Dengan upaya berkelanjutan ini, diharapkan peran KPM sebagai ujung tombak pembangunan manusia di tingkat desa semakin kokoh, dan program prioritas pemerintah—terutama percepatan penurunan stunting—dapat berjalan lebih efektif, tepat sasaran, serta berbasis data yang valid. (*)
Penulis: Ilham Muhtadi, Pendamping Lokal Desa Kecamatan Singosari