Home » Tingkatkan Deteksi Dini, Kecamatan Kepanjen Gelar Bimtek Aplikasi E-HDW Stunting Bagi Kader

Tingkatkan Deteksi Dini, Kecamatan Kepanjen Gelar Bimtek Aplikasi E-HDW Stunting Bagi Kader

MALANG (Kepanjen)–Pemerintah Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, mengambil langkah strategis untuk mempercepat penurunan angka stunting dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Elektronik-Hasil Duga Wilayah (E-HDW) Stunting.

Kegiatan yang diikuti puluhan kader pembangunan manusia dari seluruh desa ini digelar di Aula PKK Kecamatan Kepanjen pada Selasa, (24/10/2025).

Kesos Kecamatan Kepanjen, Solikin, S.Sos., M.M., dalam sambutannya membuka acara menekankan pentingnya peran kader sebagai ujung tombak pencegahan stunting di tingkat masyarakat.

“Kader adalah mata dan telinga kami di lapangan. Keberhasilan program penurunan stunting sangat bergantung pada ketekunan dan ketelitian kader. Dengan menguasai aplikasi E-HDW ini, diharapkan tugas Bapak dan Ibu kader menjadi lebih ringan, efektif, dan efisien. Data yang masuk akan langsung bisa dianalisis untuk menentukan tindak lanjut yang diperlukan,” ujar Solikin.

Bimtek ini menghadirkan narasumber dari TAPM Kabupaten Malang yang memandu peserta secara detail, mulai dari cara mengunduh aplikasi, pengisian data individu balita (berat badan, tinggi badan, lingkar kepala), hingga cara menginterpretasikan hasil duga dan melaporkannya ke sistem pusat.

Salah satu peserta, Iin Indahwati, kader dari Desa Kedungpedaringan, mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini.

“Awalnya agak khawatir karena ini aplikasi baru, tapi setelah dilatih langkah demi langkah, ternyata cukup mudah dipahami. Dengan aplikasi ini, kami tidak perlu lagi mencatat manual yang berisiko salah atau hilang. Laporan bisa langsung dikirim setelah melakukan pengukuran,” ujarnya dengan antusias.

TAPM Kabupaten Malang , Hendri Khairudin, juga menekankan dan menyambut baik inisiatif ini. Ia berharap, dengan adanya digitalisasi data ini, kolaborasi antara kader, puskesmas, dan pemerintah desa dalam menangani kasus stunting dapat semakin diperkuat.

“Data dari E-HDW akan menjadi dasar bagi tim percepatan penurunan stunting di desa untuk melakukan intervensi spesifik, seperti pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, atau rujukan ke fasilitas kesehatan. Semuanya menjadi lebih terarah,” jelas Hendri Khairudin.

Dengan terlaksananya bimtek ini, diharapkan seluruh desa di Kecamatan Kepanjen dapat segera mengimplementasikan Aplikasi E-HDW Stunting. Langkah ini merupakan wujud komitmen bersama dalam mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan terbebas dari stunting.

Abdul Majid, TAPM Kabupaten Malang yang juga hadir menambahkan, agar desa-desa juga melakukan rembug stunting dalam rangka evaluasi kegiatan kesehatan dan perencanaan kegiatan kesehatan di tahun mendatang, sehingga usulan prioritas dari kegiatan rembug stunting tersebut bisa di akomodir di penganggaran APBDes.

Beliau juga menambahkan bahwa, aplikasi digital untuk pendataan dan pemantauan balita yang berisiko stunting secara lebih akurat dan cepat. Dengan ini, intervensi jadi lebih tepat sasaran.

”Terima kasih kepada semua kader hebat yang telah berpartisipasi. Kalian adalah pahlawan di garis depan untuk wujudkan generasi Kepanjen yang bebas stunting,” ungkapnya.

Sebagai informasi, aplikasi E-HDW Stunting merupakan platform digital yang dirancang untuk memudahkan kader dalam melakukan pendataan, pemantauan, dan pelaporan kondisi balita yang berisiko atau mengalami stunting. Melalui aplikasi ini, data yang terkumpul diharapkan dapat lebih akurat, terpusat, dan real-time, sehingga intervensi penanganan stunting dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran. (*)

Penulis: Hendri Yulianto, Pendamping Lokal Desa Kecamatan Kepanjen

Avatar photo

Jejakdesa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top