Jejakdesa.com – Pucuk dicinta ulam pun tiba (mendapat sesuatu yang telah lama diharapkan atau lebih dari harapan). Itu pribahasa yang pas untuk Desa Rengel Kecamatan Rengel. Dengan potensi desa yang cukup besar. Pemerintah desa mampu menangkap peluang dengan baik. Terlebih sejak adanya Dana Desa (DD) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mulai tahun 2015. Hari ini desa tersebut telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Mandiri Sejahtera Rengel.” Diantara unit yang dikelola, pasar desa, Taman Wisata Goa Ngerong (TWG), Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM), Sarana Olahraga Desa, BKD dan Bank Sampah.
Untuk meningkatkan pengelolaan yang lebih baik. Pemdes tersebut mendapatkan kunjungan TA Tenaga Pendamping Profesional (TA TPP) Kabupaten Tuban Zona Bengan Solo disela-sela rakor zona di lingkungan Wisata Goa Ngerong pada, Rabu (24/7/24). Diantara TA yang hadir, Winarti, Abdus Shomad Bukhori, Akhmad Toharuddin, Wali Zona Ulul Azmi, Kades Rengel Mundir, Direktur BUMDes Renita Ardiyanti dan sejumlah TPP Rengel dan Soko.
Dalam kesempatan tersebut Ulul Azmi menyampaikan, BUMDes “Mandiri Sejahtera Rengel” bisa berkembang lebih baik lagi jika didukung dengan manajerial yang kuat. Sehingga tujuan berdirinya BUMDes bisa tercapai, meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, pendayagunaan semua potensi ekonomi, kelembagaan perekonomian, sumber daya alam, dan juga sumber daya manusia.
“Nah, dalam pengembangan BUMDes yang paling terpenting adalah pendataan potensi desa. Peta desa, kondisi social dan seterusnya. Dengan pendataan yang komprehensif, maka pendayagunaan sumder daya yang ada lebih efektif,” tutur Cak Ulul sapaanya.
Lebih lanjut Ulul menyampaikan, pengurus BUMDes harus transparan terhadap pemerintah desa. Setiap pemasukan dan pengeluaran keuangan harus dievaluasi bersama-sama.
“Dengan adanya beberapa unit usaha yang sudah berjalan. BUMDes ini memiliki potensi untuk lebih maju lagi. Sehingga status desa mandiri tidak hanya sebatas angka dan seutas kertas. Namun desa betul-betul mandiri dan mampu mendanai kegiatan desa. Terlebih mampu menyumbang APBDes. Artinya keberadaan BUMDes memiliki impact (dampak) yang jelas”
Sementara itu Kades Mundir menuturkan, BUMDes “Mandiri Sejahtera Rengel” setiap tahun bisa memberikan Pendapatan Asli Desa (PADes) kurang lebih 500 juta pertahun.
“Sumber pendapatan tersebut dari pengelolaan pasar desa, Taman Wisata Goa Ngerong (TWG), Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) dan Bank Sampah,” terang Mundir.
Selain itu, ada potensi besar yang sedang diupayakan oleh pemerintah desa bersama BUMDes. Yaitu pengelolaan sampah, dari pasar desa dan 300 warga yang sudah menjadi anggota langganan Bank Sampah. “Jika dihitung, sampah yang terkumpul setiap hari itu ada 14 ton. Ini kan kalau dikelola dengan baik akan menjadi pendapatan desa juga. Jangan sampai sampah ini nganggur dan malah menimbulkan masalah. Yang jelas, semua demi kepentingan warga desa. Kemarin Bank Sampah juga sempat disurvey oleh pihak CSR Exxon Mobile dan harapan kami ada kerjasama yang berkelanjutan,” tandas Mundir.
Di sisi lain direktur BUMDes Renita Ardiyanti menambahkan, pengembangan unit usaha BUMDes yang sudah ada terus diupayakan. Sehingga lebih maksimal lagi dalam memberikan dampak positif terhadap pendapatan desa dan masyarakat Desa Rengel secara umum.
“Kami berharap bahwa ada kerjasama yang baik antar stakeholder. Oleh sebab itu, teman-teman TPP Kemendes selalu support system. Agar kedepan kita lebih bersemangat lagi dalam meningkatkan pengembangan BUMDes. Kita tidak mungkin jalan sendiri, Untuk itu, jika ada akses dana pengembangan di luar APBDes kita juga diarahkan,” pungkasnya.