Jejakdesa.com – Wisata Gunung Dingklik, yang terletak di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Resmi dibuka pada, Kamis (24/10/2024). Acara tersebut juga diwarnai dengan kegiatan penanaman pohon, sebagai simbol harapan untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar wisata alam ini.
Kepala Desa Ngimbang, Yayik Achamad Wijaya, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kolaborasi antara Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pemerintah Desa (Pemdes) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk kesuksesan program wisata ini.
“Kita butuh sinergi antara pihak BUMDes dan Pemdes Desa Ngimbang. Tanpa sinergi, program ini tidak akan berjalan dengan baik,” ucapnya.
Yayik juga menyampaikan bahwa keberadaan Gunung Dingklik adalah potensi luar biasa yang dimiliki desanya, terutama karena area ini masih alami dan belum tersentuh tambang.
“Gunung Dingklik ini menjadi potensi yang besar bagi Desa Ngimbang, dengan 185 anak tangga menuju puncak yang dapat menarik wisatawan. Kami berharap seluruh stakeholder mendukung pengembangan wisata ini,” tambahnya.
Rifki Romadhon, perwakilan dari ECMCL, menjelaskan bahwa pengembangan Desa Wisata Ngimbang sudah dibicarakan sejak 2022. Namun, pihaknya menunggu keseriusan desa untuk menjadikan wisata ini sebagai prioritas.
“Kami ingin melihat keseriusan desa, dan akhirnya Desa Ngimbang menjadikan wisata ini sebagai prioritas dengan membangun jalan cor dengan anggaran desa kurang lebih Rp 400 juta. Bersama SKK Migas, kami memutuskan untuk melanjutkan dan fokus pada pengembangan ini di tahun 2024,” jelas Rifki.
Rifki juga berharap program ini tidak hanya sebatas seremonial. “Kami ingin program ini berkelanjutan, bukan hanya ramai di awal. Jika masyarakat ikut terlibat, kami yakin pengelolaan wisata ini akan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi Desa Ngimbang.”
Yustian Hakiki, perwakilan dari SKK Migas, turut memberikan dukungan melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM). Ia berharap dengan adanya program ini, kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan Desa Ngimbang bisa bersaing dengan desa-desa lain di Tuban. Selain itu, Yustian juga menginisiasi kegiatan penanaman pohon, sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan.
“Kami harap kegiatan ini bisa berkelanjutan, dan program wisata ini bisa menjadi kebanggaan Desa Ngimbang,” ungkap Yustian sambil mengakhiri sambutannya dengan sebuah pantun, “Kulineran ke Tuban cari gorengan, ada ote-ote gorengan rasa nendang. Mari kita semua dukung wisata Gunung Dingklik, agar jadi tujuan wisata yang memukau.”
Sementara itu, Muhammad Emawan Putra, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban, menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam memajukan sektor pariwisata. Ia juga menyoroti lima aspek penting yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan destinasi wisata, yaitu aksesibilitas, atraksi, amenitas, aktivitas, dan akomodasi.
“Akses menuju Gunung Dingklik harus diperbaiki, atraksi alam yang indah di puncaknya harus dimanfaatkan dengan baik, serta berbagai fasilitas pendukung seperti mushala, air bersih, dan transportasi umum perlu disediakan untuk kenyamanan wisatawan,” pungkasnya.
Sebatas diketahui bahwa dengan diresmikannya Wisata Gunung Dingklik ini, Desa Ngimbang memiliki potensi baru untuk menjadi destinasi wisata alam yang menarik di Tuban. Sinergi antara pemerintah desa, BUMDes, serta dukungan dari SKK Migas dan ECMCL. Diharapkan dapat mengembangkan wisata desa secara berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian lokal. (*)