Home » Gelar Rembug Stunting di Desa Jatisari, Begini Hasilnya

Gelar Rembug Stunting di Desa Jatisari, Begini Hasilnya

MALANG (Pakisaji)—Pemerintah Desa Jatisari, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, menggelar kegiatan Rembug Stunting di Balai Desa setempat, Kamis (12/6/2025).

Kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan desa dalam rangka mengevaluasi hasil Bulan Timbang Februari yang membahas permasalahan stunting dan menyusun usulan kegiatan percepatan penurunan angka stunting untuk diintegrasikan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) tahun berjalan.

Rembug Stunting di Desa Jatisari kali ini bisa dibilang cukup istimewa, sebab dihadiri beberapa stakeholder terkait dan berjengan. Hadir Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Malang, Hendri Khairuddin; Sekretaris Camat Pakisaji yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan, Deny Capariyanto, SE., M.Si., : perwakilan Puskesmas Pakisaji yang juga Ahli Gizi, Narwati; Tim Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kecamatan Pakisaji; dan tokoh masyarakat dan kader-kader kesehatan desa, serta perwakilan dari PKK.

Kepala Desa Jatisari, Mansyur, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya perhatian desa terhadap kualitas generasi penerus bangsa.

“Melalui Rembug Stunting ini, kita berharap bisa mencegah kelahiran bayi dengan kondisi gizi buruk dan mencegah ibu mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” Kepala Desa Jatisari itu.

Memberikan arahan, TAPM Kabupaten Malang, Hendri Khoirudin, agar semua data yang berkaitan dengan hasil Rembug Stunting ini jadi satu. Sebab, biasanya data semacam ini, dari masing-masing pemangku kebijakan memiliki data yang isinya tidak sama.

”Saya harap data stunting ini bisa dikonsolidasikan agar menjadi satu data. Dengan data yang valid, maka akan maksimal dalam melaksanakan konvergensi stunting, dan juga tidak muncul dobel data,” ungkapnya.

Selain itu, Hendri Khoiruddin juga mensosialisasikan terkait lomba Penilaian Desa Berkinerja Baik dalam Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting.

Dari informasi yang ia dapatkan, untuk indikator penilaian dalam lomba ini berjenjang. Tapi, untuk di Tingkat desa sendiri, diantara indikator penilaiannya adalah pelaksanaan konvergensi pencegahan stunting dan percepatan penurunan stunting, dan beberapa data terkait.

“Saya berharap, di Desa Jatisari ini, dengan melaksanakan rembug stunting ini, dapat menjadi pemnatik untuk ikut serta dan bisa menjadi salah satu enumerator,” harapnya.

Sementara itu, Sekcam Deny Capariyanto menekankan pentingnya sinergi antar unsur desa. Ia mengingatkan bahwa kendati kader kesehatan seperti KPM, Kader Posyandu, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) berada di garis depan, namun seluruh elemen desa wajib turut serta berkontribusi dalam penanganan stunting.
Sementara itu, Ahli Gizi dari Puskesmas Pakisaji, Narwati, dalam paparannya menegaskan pentingnya pemenuhan gizi yang cukup bagi ibu hamil dan balita.

“Protein hewani harus benar-benar menjadi perhatian dalam penyusunan menu makan. Gizi seimbang, terutama dari sumber protein, sangat menentukan tumbuh kembang anak,” ungkapnya.

Dalam sesi diskusi, Pendamping Desa Kecamatan Pakisaji, Khoirul Anwar, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting bagi Jatisari, bahkan menjadi yang pertama melaksanakan Rembug Stunting di tingkat Kecamatan Pakisaji.

“Harapannya, Jatisari bisa menjadi contoh bagi 11 desa lain di kecamatan ini. Yang terpenting, setiap usulan yang muncul hari ini harus dicatat secara lengkap dalam notulensi dan Berita Acara. Ini akan menjadi bukti pelaksanaan sesuai petunjuk teknis dan bahan bagi penyusunan RKPDesa,” kata Anwar.

Hasil dari Rembug Stunting ini nantinya akan dituangkan dalam dokumen resmi berupa notulensi dan Berita Acara, yang memuat poin-poin usulan kegiatan prioritas di bidang kesehatan. Dokumen ini akan menjadi dasar dalam proses perencanaan dan penganggaran kegiatan desa ke depan, terutama yang berfokus pada percepatan penurunan stunting.

Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian lintas sektor, Desa Jatisari menegaskan komitmennya menjadi desa sehat dan bebas stunting di masa mendatang.

Sebagai informasi, rembug stunting adalah sebuah kegiatan musyawarah atau pertemuan yang dilakukan di tingkat desa untuk membahas dan menetapkan komitmen bersama dalam pencegahan dan penanganan stunting (gangguan pertumbuhan pada anak). Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum di desa setempat. (*)

Penulis: Roihan Rikza, Pendamping Lokal Desa (PLD) Kecamatan Pakisaji

Avatar photo

Jejakdesa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top