Oleh: Wawan Purwadi
jejakdesa.com – Guna percepatan pencegahan stunting pasca Covid-19, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Keluarga Berencana (Dipemas KB) bersama Pendamping Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Tuban adakan bimtek dan rapat koordinasi penggunaan aplikasi Elektronik Human Development Worker (e-HDW).
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (16/07) di ruang rapat Dipemas KB itu dihadiri oleh KPW IV P3MD Jawa Timur, TA Kabupaten Tuban, Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa.
Dalam Rakor dan Bimtek, Bakron mengatakan aplikasi dapat digunakan untuk mendeteksi data stunting yang ada didesa.
“Hal ini dilakukan karena mengingat daya beli masyarakat menurun dampak Covid-19. Sehingga dengan Aplikasi e-HDW bertujuan untuk antisipasi dan meminimalisir kejadian tersebut,” kata Bakrom.
Dia menjelaskan Aplikasi yang dapat digunakan untuk memperoleh data real time dan informasi cepat akurat. Melalui aplikasi ini, pencegahan Covid-19 dan stunting di desa didukung sistem informasi yang cepat dan akurat.
“Adanya aplikasi e-HDW atau Human Development Worker yang telah diluncurkan Kemendes PDTT dan juga aplikasi e-DMC-19 (Desa Melawan Covid-19) yang diharapkan dapat mendukung layanan intervensi gizi masyarakat,” sambungnya.
Sementara itu, Muhimmudin, Koordinator P3MD Kabupaten Tuban berpendapat, prioritas penggunaan dana desa yang tertuangkan dalam Peraturan Menteri Desa, PDTT (Permendesa) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permendesa, PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020, bisa menjadi regulator penerapan aplikasi.
“Permendesa tersebut menyebutkan bahwa dana desa dialokasikan untuk pencegahan Covid-19 serta pencegahan kekurangan gizi kronis (stunting). Sehingga aplikasi e-HDW dan e-DMC diluncurkan oleh Kementrian Desa PDTT,” pungkasnya.
Senada, Kepala Dispemas Tuban melalui Kabid Pemberdayaan, Anto Wahyudi menyampaikan penggunaan Aplikasi Human Development Worker (e-HDW) ini dapat mempermudah tugas Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam mengimport maupun export data terkait stunting.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Tenaga Ahli Kabupaten Tuban, Agus WS dalam memberikan Bimtek mengenai Aplikasi e-HDW.
Katanya, dalam penggunaan aplikasi, satu Desa satu aplikasi dengan satu user.
“Di dalam aplikasi tersebut terdapat lima menu, pertama, tugas saya, kedua pemetaan, ketiga, diagnostik, keempat rembuk, kelima, laporan,” terang Agus. (*)