jejakdesa.com – Peresmian Kelompok Masyarakat (POKMAS) Wira Bhumi Nusantara Dusun Banyol Desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, disertai penyerahan bantuan kepada yatim piatu, dhuafa. Kegiatan tersebut terlaksana pada hari sabtu (29/08/20).
Dalam acara tersebut turut hadir Kades Wonorejo dan seluruh perangkat desa serta tokoh masyarakat.
Kades Wonorejo Samsul Hadi, “berharap agar Pokmas dapat memberikan manfaat lebih bagi warga masyarakat, dari segi ekonomi, kebudayaan dan sosial. Dan berharap agar seluruh warga mendukung semua program-program Pokmas, “tuturnya.
Lebih lanjut Samsul Hadi menambahkan, “Wira Bhumi Nusantara atau jika diartikan adalah penjaga , pelindung dan pengawal semua yang terkandung dalam Nusantara atau Dusun Banyol Desa Wonorejo, baik hutan, mata air dan lingkungan serta semua warga dan penduduk yang ada didalamnya,” harap Samsul Hadi.
Lebih lanjut Pendamping Desa Pemberdayaan (PDP) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Yuni Kuswandi menambahkan, “bahwa Pokmas adalah kran baru sebagai wadah masyarakat dalam berperan aktif ikut mengembangkan dan memberdayakan masyarakat disebuah desa. Pokmas yang murni dari inisiatif dan dibentuk atas dasar kesadaran masyarakat harus dilihat sebagai kekuatan partisipatif dari warga,” tuturnya.
Yuni menambahkan, “Pokmas diharapkan dapat mengisi ruang-ruang kosong dalam mewadahi secara legal partisipasi masyarakat dan tidak dipandang sebagai kekuatan oposisi dalam suatu desa. Justru desa harus berbangga diri dengan wadah partisipatif seperti Pokmas yang secara swadaya bertindak dan berupaya,” tutupnya.
Menjaga Potensi Dusun Banyol Desa Wonorejo
Banyak pihak yang mengapresiasi peresmian Pokmas Wira Bhumi Nusantara, masyarakat menaruh harapan besar terhadap Pokmas yang telah diresmikan.
Ketua Pokmas Wira Bhumi Nusantara berharap, “dengan adanya pokmas keberadaanya dapat membawa manfaat bagi masyarakat setidaknya ada 3 hal yang diharapkan Gus Deny begitu beliau biasa disapa, pertama adalah sebagai wadah aspirasi masyarakat terkait segala permasalahan yang muncul. Sehingga pokmas dapat menjadi fasilitator dan solusi baru dalam memecahkan dan menyelesaikan segala masalah yang ada. Kedua pokmas diharapkan dapat menjadi wadah kreasi dan kreatifitas dari berbagai macam potensi masyarakat dan pemuda pada khususnya sesuai dengan keahlian dan kegemaran semua anggotanya, baik dari kesenian dan budaya, perekonomian, maupun dalam menjaga, dan melestarikan potensi alam yang dimiliki,” tuturnya
Lebih lanjut Gus Deny menambahkan, “mengingat desa Wonorejo yang sering disebut dalam beberapa prasasti mulai era Mataram Kuno atau Mpu Sindok abad ke IX sampai era Majapahit abad ke XIV, memiliki nilai kesejarahan yang tinggi dan begitu kuat didukung masih kental dengan nuansa dan kebiasaan pedesaan merupakan potensi besar yang dapat dirangkai dan disinergikan dalam mengangkat dan mengungkit kebangkitan kedua dari Desa Wonorejo dan Dusun Banyol khususnya. Kebangkitan dari segi budaya maupun perekonomian, meski hal ini seolah sulit namun dengan filosofi air semua akan ikut larut hanyut dan perlahan akan menuju tercapainya tujuan yang mulia ini,” tutupnya
Acara tersebut ditutup dengan pentas seni sebagai wadah apresiasi potensi generasi muda. (Wan/W/Yuni)