Tingkatkan Kapasitas Pendamping Desa, Ketua APDI Malang: Ayo Lebih Bergerak-Berdampak !

MALANG–Demi terwujudnya pendamping desa yang profesional, Asosiasi Pendamping Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Malang, laksanakan peningkatan kapasitas mandiri, Sabtu (11/6/2022).

Bertempat di aula Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati, Kecamatan Singosari, pelaksanaan kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh anggota APDI yang notabene adalah Tenaga Pendamping Profesional (TPP). Peserta tersebut merupakan TPP dari dua daerah. Yakni dari Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Melalui sambutannya, Winartono, M.I.Kom., Ketua APDI Kabupaten Malang, menyampaikan terimakasih kepada APDI Jatim dan Yayasan Komunitas Pelindungan Perempuan dan Anak Nusantara (KOPPATARA), yang telah mensupport kegiatan ini.

“….ini adalah program kerja APDI Jatim. Matursuwun atas fasilitasi-nya. Juga Mbak Ema (red: Hikmah Bafaqih) yang seringkali support kegiatan teman-teman pendamping desa,”

“Juga kepada panitia lokal yang telah mempersiapkan kelancaran pelaksanaan kegiatan kali ini,” ungkap Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) yang merupakan Koordinator Kabupaten Malang.

Selain itu, Cak Win, sapaannya, berharap kepada seluruh pendamping desa agar bekerja apa adanya, benar-benar mendampingi desa dengan tulus, dan perlu sesekali ‘macak kereng’, hingga lebih bergerak-berdampak.

“Melalui kegiatan ini, saya berharap pendamping desa itu, ya bekerja apa adanya. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Juga, sesekali kita perlu menjadi kereng (red: galak) agar regulasi di desa itu berlangsung sesuai alurnya,” ungkap ayah tiga anak ini.

Tak kalah menarik, sambutan disampaikan oleh Miftahul Munir, Ketua APDI Jatim. Baginya, pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Mandiri (PKM) untuk pendamping desa Kabupaten Malang dan Kota Batu, merupakan PKM ke 9 di Jawa Timur.

Konsepnya, lanjut pria berdarah Madura ini, PKM ya murni pelatihan. Peserta pemdamping desa harus menyimak dengan baik. Jadi, tidak ada permintaan data dan tidak ada monitoring dan evaluasi.

“Pelatihan peningkatan kapasitas ini, didesain tidak seperti rapat koordinasi. Tidak ada permintaan data,” jelasnya.

Sementara itu, Hikmah Bafaqih, Founder KOPPATARA yang juga Anggota DPRD Jatim, melalui program Wawasan Kebangsaan, menyampaikan perlunya kolaborasi antara pendamping desa dengan berbagai pegiat desa (red: di luar TPP)

Menurutnya, banyak pegiat desa yang juga memiliki peran penting di tengah masyarakat desa. Seperti komunitas literasi desa, komunitas pencegahan HIV Aids, dan banyak komunitas desa lainnya.

“Nah, kalau pendamping desa bisa kolaborasi dengan komunitas-komunitas semacam itu, tentu saja desa akan lebih memiliki daya tarik,” terangnya.

Selain Kang Miftah (Ketua APDI Jatim), turut hadir pada acara tersebut Pengurus APDI Jawa Timur: Cak Maulana, Kang Maghfuri, Kang Husni, Cak Khoirudin, Pak Sholahudin, Mas Eko. (Ila/Roy/w)

*Lailatul Muarrifah, PLD Kecamatan Gedangan

jejak Desa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas