Jejakdesa.com – Melihat peluang wirausaha online yang semakin besar. Pemerintah Desa Sugihan Kecamatan Merakurak adakan, Ngobrol Cerdas. Kegiatan tersebut untuk mendorong pemuda desa melek terhadap pentingnya membangun strategi wirausaha di era digital. Selain itu, pemuda desa diarahkan pada persepsi positif untuk menggunakan smartphone sebaik mungkin. Sehingga, gadget tidak hanya digunakan game online dan aktifitas negatif.
Kegiatan tersebut bekerjasama dengan kampus Institut Teknologi Bisnis (ITB) Tuban, PT Paras Group Gresik dan diikuti pemuda setempat berjumlah 30 orang. Dengan mengangkat tema, “Strategi Pengembangan Kewirausahaan Pada Era Digitalisasi.” Diskusi tersebut terlaksana pada, Sabtu (12/8/22). Di kawasan Agro Kelengkeng Desa Sugihan.
Warsito selaku Kades Sugihan menyampaikan, mau tidak mau, kita akan menghadapi perubahan jaman yang semakin cepat (era digitalisasi). Dimana perubahan itu menembus batas. Jangan sampai di era perkembangan teknologi tidak mampu mengikuti.
“Gunakan smartphone ke hal-hal positif. Jangan jadi bagian pemuda yang suka rebahan, terlalu asyik dengan game yang cukup menyita waktu. Generasi muda harus betul-betul melek teknologi, khususnya dulur-dulur, dan mas brow pemuda Desa Sugihan,” terang kades tiga periode itu.
Zito menambahkan, jangan ketinggalan dengan berbagai perubahan. Gunakan seluruh potensi dengan baik. Jangan sia-siakan waktumu, karena waktu yang akan membunuhmu, jika tidak termanage.
“Ambil kemanfaatan gadget sebaik mungkin. Ciptakan peluang kerja dengan berbagai paltform bisnis. Dulur-dulur bisa lihat, diluar sana banyak pemuda yang sukses dengan bisnis online dan lain sebagaianya,” tegas Zito sapaan akrabnya.
Sementara itu, Rektor ITB Tuban Ufi Ulfiah menuturkan, di era digitalisasi jangan sampai ketinggalan. Contoh saja smartphone produk China. Dulu diolok-olok, pengguna produk tersebut. Kalau tidak buatan Eropa kurang keren. Namun sekarang, produk teknologi China telah mendunia.
“Dengan melihat perkembangan China yang sangat pesat, kita harus banyak belajar tentang kesuksesan mereka menguasai pasar global. Oleh sebab itu, pemuda Sugihan harus bangkit dan belajar. Sehingga mampu mengembangkan potensi yang ada, meskipun hidup di desa pelosok,” terang Rektor muda itu.
Melihat Agro Wisata Kelengkeng yang berkembang pesat. Tentu ini menjadi modal besar bagi pengembangan ekonomi pedesaan. Hal itu, bisa dilihat dari sarana prasarana yang cukup bagus. “Kita kembangkan segmentasi pasar online yang kreatif untuk Agro Kelengkeng. Sehingga muatan Agro Kelengkengnya ada nilai edukasi. Tujuannya untuk suporting pengembangan wisata agro,” terang Ufi.
Mutakin salah satu peserta menyampaikan, sekaligus wirausaha sablon desa setempat, pelatihan seperti ini harus sering-sering diadakan oleh pemerintah desa. Sehingga pemuda desa mempunyai semangat juang berbisnis online.
“Saya sangat apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa. Karena mendapatkan wawasan luar biasa. Selain itu, lebih paham dalam mengelola bisnis online. Oleh sebab itu, kami para pemuda berharap, pelatihan ini tidak hanya selesai di forum. Namun ada follow up dari pihak penyelenggara dan ITB Tuban. Bila perlu, dampingi kami sampai berhasil,” pungkasnya. (Wan)