Empat Desa Di Kecamatan Merakurak Sukses Kelola Mata Air Menjadi Wisata, PD TPP Zainal Fanani: Sudah Saatnya Desa Mandiri

Jejakdesa.com – Ada sebuah kebanggaan tersendiri bagi Desa Sambongede, Mandirejo, Tahulu dan Tuwiri Wetan Kecamatan Merakurak. Desa tersebut saat ini tengah menjadi buah bibir bagi para pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Timur. Karena empat desa tersebut dirasa telah berhasil mengelola BUMDes dalam bidang Desa Wisata. Diantaranya, Sambonggede dengan Wisata Kampung Air, Mandirejo dengan Mata Air Silowo, Tahulu Wisata Pelang dan Tuwiri Wetan dengan Wisata Kedung Sari (WKS).

Atas kesuksesan empat desa tersebut dalam mengelola mata air menjadi wisata. Kini telah menjadi tempat studi banding bagi desa yang telah mengembangkan potensi yang sama. Diantaranya Forum Sinau Bareng BUMDes, Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung dengan tajuk, “Percepatan Ekonomi Produktif Berbasis Pengembangan Potensi Unggulan Desa” beberapa waktu lalu.

Foto: Peserta studi banding Kab. Tulungagung diajak keliling mata air menggunakan perahu sampan.

Dalam kesempatan tersebut, Pendamping Desa (PD) Kemendes PDTT Zainal Fanani menyampaikan pada pewarta Jejakdesa.com, pengelolaan dan pengembangan di empat desa tersebut tidak hanya mata air. Namun juga kuliner khas desa, (bubur sagu, es dawet sagu dan wader krispi khas wisata setempat.

“Studi banding tersebut berlangsung tanggal 12 Agustus 2023 dan satu hari penuh. Kita mengajak para tamu tersebut untuk berkunjung ke empat tempat wisata. Selain itu, studi banding ini dimaksudkan untuk mempelajari kunci keberhasilan BUMDes di Kecamatan Merakurak,” terang Fanani.

Foto: Nampak ribuan ikan berenang bebas di sumber mata air Pelang

Sudah saatnya menyongsong kemajuan desa secara bersama-sama. Salah satunya dengan mengembangkan BUMDes. Yaitu sebagai lembaga ekonomi desa yang akan mengawal upaya peningkatan kesejahteraan warga desa setempat. “Dengan melibatkan semua stakeholder, pegembangan BUMDes akan berhasil. Hal ini kunci keberhasilan. Dan ini tidak bisa didapatkan secara sendiri. Namun harus ada keterlibatan semua pihak,” ujarnya.

Lagi pula, kata dia, hal tersebut sesuai dengan salah satu fungsi usaha BUMDes, yaitu menjalankan fungsi sosial dan politiknya ketika berhadapan dengan tujuan pembangunan desa menuju desa mandiri. “Melalui BUMDes kita bisa melakukan prioritas pembangunan apapun yang dibutuhkan oleh masyarakat desa,” tegasnya.

Foto: Pokdarwis mempraktekan pembuatan es dawet sagu pada peserta studi banding dari Kab. Tulungangung

Dalam keterangan yang disampaikan pada Jejakdesa.com, Selasa (5/9/23). Lebih lanjut, Fanani mengatakan, ke depan BUMDESMA “Merak Taman Sagu” Kecamatan Merakurak akan merancang master plan wisata zero waste (nol limbah) atau menjaga lingkungan sehat. “Ini membuktikan desa di Merakurak serius dalam mengelola potensi desa melalui Dana Desa (DD) Kemendes PDTT,” pungkasnya.

jejak Desa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas