Jika menengok ke belakang, ideologi pembangunan desa sebenarnya telah dicontohkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad
Malang (Tumpang)— Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan, santri berperan besar dalam menggerakkan ekonomi desa. Pondok Pesantren yang sebagian besar berada di tengah-tengah desa memiliki arti penting secara spiritual, sosial, dan ekonomi bagi warga desa.
Demikian ungkap Gus Halim, di hari ketiga pada kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelopor Pembangunan Desa di Lembaga Pendidikan di PPPI Al Ittihad Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jumat (19/1/2024) siang.
Menurut Gus Halim di depan ratusan peserta yang merupakan delegasi dari puluhan pondok pesantren di Malang Raya tersebut, peningkatan kapasitas pelopor pembangunan desa untuk para santri adalah keniscayaan.
Sebab, lanjutnya, jika menengok ke belakang, ideologi pembangunan desa sebenarnya telah dicontohkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad. Bagaimana beliau melakukan pemberdayaan kepada masyarakat, bagaimana menyikapi kemiskinan dan upaya penyejahteraannya. Bahkan, bagaimana pula Nabi Muhammad juga membangun peradaban yang dimulai dari masyarakat desa.
“Pada poin penting inilah, kami berupaya menghadirkan kembali peranan santri dalam pembangunan desa. Bagaimana para santri menyikapi kemiskinan dan problematika di desa, yang hingga hari ini telah diberikan anggaran Dana Desa. Santri ya semestinya terlibat untuk itu,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada pelatihan yang digawangi oleh Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), akan dilaksanakan tiga tahapan. Pada pertemuan awal di PPPI Al Ittihad Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, merupakan pembekalan bagi peserta. Yang akan dilanjutkan bulan depan dengan melaksanakan praktik lapangan. Dan pada tahap akhir akan dilakukan refleksi dari rangkaian kegiatan tersebut. (*)