Malang—Ada yang istimewa bagi warga Dusun Lowok, Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kamis siang (22/9/2022) Kemarin.
Dusun yang memiliki Sanggar Kesenian Tari Topeng Malangan tersebut dikunjungi Wakornas TPP & Tim Pusat Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, BPSDM Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).
Pejabat Kementerian Desa PDTT tersebut mengunjungi Dusun Lowok, dalam rangka turun langsung ke Desa untuk mengetahui perkembangan desa, dan menjaring aspirasi desa.
Melalui sambutannya, Muhammad Zaini, Wakil Koorninator Nasional TPP sekaligus Pemangku Program P3PD Kemendesa, menyampaikan bahwa kunjungan ke Dusun Lowok, Desa Permanu, untuk melihat langsung kondisi kesenian yang sudah ada.
Baginya, hal itu penting dilakukan sebagai bentuk pengawalan terhadap Desa yang diantara Undang-undang Desa disebutkan tentang hak asal-usul Desa.
“Setidaknya, dua hal penting tentang UU Desa adalah tentang kewenangan desa dan pengakuan atau rekognisi bagi desa. Diantara kewenangan dan pengakuan itu adalah adat di desa, juga kebudayaan yang telah mengakar di desa tersebut.
Berkesempatan memberikan sambutan di siang hari itu, Camat Pakisaji, Endah. Di hadapan peserta, mantan Sekretaris Kecamatan Pakisaji itu mengungkapkan syukurnya karena mendapat kunjungan istimewa dari Kementerian Desa PDTT.
Juga ada harapan besar bahwa Topeng Malangan dan juga Tari Topeng Malangan akan diangkat lagi sebagai ikon Kecamatan Pakisaji. Bahkan Camat Pakisaji itu mengagendakan event untuk Topeng Malangan.
“Dalam waktu dekat, kami akan mengadakan event di Kecamatan Pakisaji untuk mengangkat dan membangkitkan kembali Topeng Malangan ini,” ujar perempuan yang tinggal di Desa Kebonagung tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Permanu, Suparno, sangat berterimakasih atas kunjungan Pejabat Kementerian Desa PDTT, yang telah menyempatkan hadir di salah satu Dusun yang ada di Desa Permanu.
Suparno pun menjelaskan hal ihwal mengenai Sanggar Kesenian Tari Topeng yang terbilang masih baru bagi Desanya. Di Dusun Lowok ini, ungkapnya, terdapat seorang yang ahli membuat topeng malangan, dan merupakan sahabat dari Sang Maestro Topeng Malang, almarhum Mbah Karimun.
“Karenanya, warga Dusun Lowok ini, dari asal usulnya, memang memiliki peran dalam melestarikan kesenian topeng malangan ini. Di Dusun Lowok ini pun juga dibangun Sanggar Kesenian dan juga terdapat punden yang tiada lain ini menjaga dan melestarikan warisan para leluhur,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Dusun Lowok yang kini juga memiliki destinasi Coban Lowok, memiliki julukan sebagai Kampung Literasi dan Edukasi Budaya Topeng Malangan. Tiada lain, dalam tiap satu pekan satu kali, di Sanggar Seni yang terdapat di Dusun tersebut melaksanakan pelatihan tari. Baik untuk para pemudanya, maupun untuk sesepuh yang memiliki komitmen untuk menjaga dan melestarikan kesenian Topeng Malangan itu.
Turut mendampingi pada acara itu Winartono, TAPM Koordinator TPP Kab. Malang, sejumlah TA Pemberdayaan Masyarakat lainnya, Koorcam TPP Pakisaji, serta Pendamping Desa & Pendamping Lokal Desa Pakisaji, Wagir, Bululawang, Kromengan. Segenap Perangkat Desa, Pegiat, dan Tim Kantor Kecamatan Pakisaji juga turut gayeng menemani kunjungan hingga akhir. (*Roy)